Selasa, 03 April 2012

Obyek Wisata Tete Batu


Salah satu pesona keindahan pemandangan di kaki Gunung Rinjani terdapat di Desa Tete Batu yang memiliki panorama pegunungan dan persawahan yang amat indah. Karena keindahannya, Tete Batu dijadikan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Lombok Timur. Tete Batu memiliki formasi kontur tanah seperti ngarai memanjang. Pemandangan ngarai yang indah terbentuk dengan persawahan subur nan hijau. Inilah daya tarik Tete Batu yang membuat banyak wisatawan berbondongbondong berkunjung ke sana. Lokasi Desa Wisata Tete Batu berada di selatan Gunung Rinjani di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. 

Berada di ketinggian tersebut membuat udaranya sejuk, bebas polusi, dan menyegarkan. Di samping dominasi hamparan pemandangan persawahan, panorama alam Tete Batu di Kecamatan Sikur Lombok Timur ini didominasi oleh perbukitan terjal, hutan, dan air terjun. "Kontur sawahsawah bertingkat adalah daya tarik utama wisata di Tete Batu," ujar Resty Rismawati dari Lombok Network Holliday. Ketika sudah selesai panen atau masa bertanam, keindahan sedikit berkurang. 

Namun, wisatawan yang sudah telanjur datang tak perlu kecewa karena keramahan dan keha ngatan masyarakat desa di sana membuat wisatawan betah bercengkerama dengan mereka. Berdialog dan menyelami kehidupan mereka adalah pengalaman berharga lain. Selain persawahan, masih ada pemandangan lain di desa ini, yaitu perkebunan tembakau. 

Tembakau Lombok yang terkenal dan memiliki kualitas internasional salah satunya komoditi andalan yang dihasilkan di Tete Batu. Jika udara cerah, dari Tete Batu bisa terlihat pemandangan Gunung Rinjani menjulang gagah. Siluet jingga matahari senja dapat terlihat di mahkota Rinjani pada setiap sore. Oleh para wisatawan asing, pemandangan yang menakjubkan ini menjadi objek jepretan favorit bagi penyuka fotografi .

Pesona Wisata 


 
Lainnya Sambil trekking di Tete Batu dapat melakukan penjelajahan di beberapa tempat di lokasi ini seperti air terjun dan taman wisata yang amat menarik. Seperti saat menuju Taman Wisata Tetebut terdapat bermacam habitat kera hitam. Kera-kera ini pun bisa dijumpai lalu lalang dengan liar sepanjang perjalanan menuju air terjun Ulem-Ulem. 

Air terjun Ulem-Ulem hanya memiliki ketinggian kurang dari 10 meter. Namun, pesona air terjun ini bukan pada ketinggiannya, melainkan pada kolam air di bawahnya yang luas dan dapat dijadikan tempat berenang. Air bening dan dingin membuat setiap orang ingin menceburkan diri. 

Di sekeliling air terjun, terdapat gubuk-gubuk peristi rahatan. Tempat ini dapat dipakai beristirahat setelah basah kuyup berenang di bawah air terjun Tete Batu. Jika masih penasaran, telusuri pula sungai-sungai berbatu di Tete Batu. Arusnya yang deras dan liar cocok untuk kegiatan arung jeram. Desa Tete Batu juga terdapat perkebunan tanaman holtikultura andalan berupa komoditas buah pala. 

Salah satu produk olahannya yang siap dikonsumsi atau dijadikan buah tangan adalah manisan buah pala. Manisan ini memiliki efek mengantuk. Jadi, setelah seharian menjelajahi Tete Batu, beristrahat akan lebih tenang setelah makan manisan buah pala yang berfungsi sebagai obat tidur alami ini.

Budayanya Masih 


 
Lestari Selain wisata alam, Tete Batu juga menawarkan pesona budaya. Budaya asli Lombok yaitu budaya Sasak yang memiliki akar pada agama Hindu masih lestari di Tete Batu. Salah satu ritual tradisi yang masih dijalankan adalah syukuran bendungan atau disebut dengan bahasa Sasak dengan Nyelamet Pengempel. 

Upacara ini dipimpin oleh kepada desa dan pekasih atau pengatur air. Kearifan lokal ini sangat baik untuk dilestarikan. Tete Batu dengan pertaniannya sangat bergantung pada air yang mengalir. Air mengalir akan terus ada jika warga tidak melakukan perusakan alam. Upacara Nyelamet Pengempel dilakukan rutin setiap tahun. 

Jika petani mulai menggarap sawah, mereka terkesan sederhana, namun sarat nilai filosofis untuk melestarikan mata air dan menjaga kebersamaan warga desa. Upacara Nyelamet Pengempel diisi dengan makan bersama. Acara ini dilaksanakan dengan sangat sederhana karena piringnya berupa tekot atau daun pisang. 

Lauknya berupa ayam bakar plus sambal khas Tete Batu. Saat berwisata ke Desa Wisata Tete Batu, kita tidak perlu khawatir kemalaman. Di destinasi desa wisata ini, telah tersedia akomodasi lengkap untuk menginap. Beberapa hotel bagus telah berdiri di Tete Batu seperti Hotel Soedjono dan Green Orry Cottage yang dilengkapi dengan restoran. hay/R-3

Lebih Menantang bagi Backpackers


 

Untuk mencapai Desa Wisata Tete Batu yang berada di perbukitan ini, ada dua pilihan untuk mencapainya, yaitu dengan menyewa mobil atau menumpang angkutan umum. Naik angkutan umum lebih menantang dan amat disukai para backpackers. 

Dengan cara ini, mereka menyukainya karena merasa dapat lebih dekat dan menyelami denyut nadi masyarakat Lombok. Untuk perjalanan dengan angkutan umum yang perlu dilakukan adalah pergi menuju ke terminal bus di Mataram. Dari terminal, ambil jurusan Pomotong. Pomotong merupakan sebuah desa yang terakhir atau terdekat menuju Tete Batu dengan jarak 12 km. Dari Pomotong, dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kereta kuda atau Cidomo dalam bahasa Sasak. 

Selain itu, terdapat angkutan pedesaan sebagai pilihan kedua untuk mencapai Tete Batu. Menurut Resty Rismawati dari Lombok Network Holliday, jika wisatawan datang dari pelabuhan Sengigi setelah menyeberang dari Bali, tersedia angkutan ke Tete Batu. Dari sini, terdapat bus langsung ke Tete Batu dengan ongkos 60 ribu rupiah per orang. 

Tapi, sayangnya, bus ini tak melayani trek reguler alias harus dicarter. Namun, jika memutuskan untuk menyewa mobil dari Mataram menuju Tete Batu, biaya yang harus dikeluarkan antara 300–500 ribu rupiah per orang. "Harus pintar menawar agar mendapat ongkos murah," tutur Resty. 

Untuk kembali dari Tete Batu, tidak ada masalah. Dari sini, tersedia banyak mobil sewaan yang bisa mengantar ke mana suka, termasuk ke objek wisata lain yang akan dituju dengan ongkos hampir sama dengan ketika datang. hay/R-3

Air Terjun Alami


 
Kalau belum puas dengan air terjun di Ulem-Ulem, tak berapa jauh dari Desa Tete Batu atau tepatnya di Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur, Lombok Timur, terdapat destinasi wisata air terjun pula yang namanya Aik Temer. Tinggi air terjun Aik Temer yang berarti Jeruk Manis ini memiliki tinggi 40 meter. 

Bentuk air terjun ini seperti setengah lingkaran. Jika sedang berada di air terjun ini, orang yang ada di bawahnya seakan terkurung pada sebuah tebing batu tinggi. Di samping kanan kirinya, berupa hutan yang masih perawan. Hijaunya lumut dan rindangnya pepohonan menjadikan air terjun ini terlihat sangat asri. 

Air terjun Jeruk Manis ini mengandung banyak mineral yang bersumber dari Gunung Rinjani di atasnya. Dengan kandungan mineral belerang, air terjun ini dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit, terutama penyakit kulit. Di lokasi air terjun Jeruk Manis ini, terdapat lokasi outbound dan area camping. 

Tapi, sayangnya, sarana listrik dan air bersih belum tersedia yang menjadikan tingkat kunjungannya masih kurang banyak. Menurut Resty Rismawati dari Lombok Network Holliday, sebenarnya masih banyak potensi yang dapat dikembangkan di Jeruk Manis, tapi sampai sekarang belum tergarap. 

Tapi, bagi wisatawan yang menyukai alam yang masih alami, pesona wisata alam di sekitar Tete Batu ini merupakan anugerah. Mereka dapat menikmatinya tanpa banyak gangguan dari pengunjung lain. Apalagi air terjun Jeruk Manis masuk dalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani yang menjadikan kawasan ini harus selalu terjaga kelestariannya. hay/R-3

Tidak ada komentar: