Kamis, 19 September 2013

Pendakian Rinjani

Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Danau kawah Segara Anak dengan Gunung Barujari di tepi danau dilihat dari Puncak Gunung Rinjani di sisi timur.
Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara.
Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur dan barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut.
Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl. Gunung kecil ini terakhir aktif/meletus sejak tanggal 2 Mei 2009 dan sepanjang Mei, setelah sebelumnya meletus pula tahun 2004.[2][3] Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak.[4] Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994.
Selain Gunung Barujari terdapat pula kawah lain yang pernah meletus,disebut Gunung Rombongan.

Stratigrafi

Secara stratigrafi, Gunung Rinjani dialasi oleh batuan sedimen klastik Neogen (termasuk batu gamping), dan setempat oleh batuan gunungapi Oligo-Miosen. Gunungapi Kuarter itu sendiri sebagian besar menghasilkan piroklastik, yang dibeberapa tempat berselingan dengan lava. Litologi itu merekam sebagian peletusan yang diketahui dalam sejarah. Sejak tahun 1847 telah terjadi 7 kali peletusan, dengan jangka istirahat terpendek 1 tahun dan terpanjang 37 tahun.
Seperti pada gunungapi lainnya, Koesoemadinata (1979) menyebutkan bahwa aktivitas kegunungapian Rinjani pasca pembentukan kaldera adalah pembangunan kembali. Kegiatannya berupa efusiva yang menghasilkan lava dan eksplosiva yang membentuk endapan bahan-lepas (piroklastik). Lava umumnya berwarna hitam, dan ketika meleler tampak seperti berbusa. Peletusan pasca pembentukan kaldera relatif lemah, dan lava yang dikeluarkan oleh kerucut G. Barujari dan G. Rombongan relatif lebih basa dibanding lava gunungapi lainnya di Indonesia. Kemungkinan terjadinya awan panas ketika letusan memuncak sangat kecil. Bahan letusan umumnya diendapkan di bagian dalam kaldera saja.
Aliran lava, lahar letusan, lahar hujan, dan awan panas guguran berpeluang mengarah ke Kokok Putih hingga Batusantek. Awan panas guguran dapat terjadi di sepanjang leleran lava baru yang masih bergerak, meskipun kemungkinannya kecil.

Struktur dan Tektonik

Bentuk Kaldera Segara Anak yang melonjong ke arah barat-timur diduga berkaitan dengan struktur retakan di batuan-dasar. Gunungapi Rinjani yang terletak di jalur gunungapi Kuarter sistem Busur Banda Dalam bagian barat dibentuk oleh kegiatan tunjaman dasar Samudera Hindia di bawah pinggiran Lempeng Asia Tenggara. Jalur tunjaman yang terletak di selatan menunjukkan adanya gaya mampatan yang berarah utara-selatan. Retakan batuan-dasar yang berarah barat-timur, yang mempengaruhi bangun kaldera, dengan demikian ditafsirkan sebagai retakan release yang disebabkan oleh gaya tarikan. Struktur itu setidaknya terbentuk sejak permulaan Zaman Kuarter.

Puncak Gunung Rinjani

Pendakian Gunung Rinjani (puncak) merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung Rinjani sebagai gunung vulkanik yang masih aktif nomor 2 tertinggi di Indonesia. Puncak Gunung Rinjani merupakan tujuan sebagian besar para petualang dan pencinta alam yang mengunjungi kawasan ini karena apabila telah berhasil mencapai puncak itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Animo komunitas pencinta alam di seluruh nusantara bahkan dari mancanegara dalam kegiatan pendakian cukup besar, ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang melakukan pendakian setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kegiatan pendakian secara besar-besaran dilakukan pada bulan Juli s/d Agustus, pada bulan Agustus (pertengahan) peserta pendakian umumnya didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak melalui kegiatan “Tapak Rinjani” yang diadakan secara rutin setiap tahunnya oleh salah satu kelompok pencinta alam di Pulau Lombok yang bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Danau Segara Anak

Pesona unggulan Taman Nasional Gunung Rinjani yang sangat prospektif adalah Danau Segara Anak, lokasi ini dapat ditempuh dari dua jalur resmi pendakian yaitu jalur pendakian Senaru dan jalur pendakian Sembalun.
Untuk mengunjungi Danau Segara Anak dari jalur Senaru dibutuhkan waktu tempuh sekitar 7 – 10 jam berjalan kaki (± 8 Km) dari pintu gerbang jalur pendakian Senaru. Sedangkan dari jalur pendakian Sembalun ditempuh dalam waktu 8 – 10 jam. Danau segara anak dengan ketinggian ± 2.010 m dpl dan kedalaman danau sekitar ± 230 meter mempunyai bentuk seperti bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha.
Disekitar Danau Segara Anak terdapat lahan yang cukup luas dan datar, dapat digunakan untuk tempat berkemping/berkemah, juga pengunjung bisa memancing ikan di danau atau berendam di air panas yang mengandung belerang.
Obyek lainnya di sekitar Danau Segara Anak adalah Hulu Sungai Koko Puteq ± 150 meter dari Danau Segara Anak. Selain itu terdapat pula Goa Susu, Goa Manik, Goa Payung, Goa Susu dipercaya dapat dijadikan media bercermin diri serta sering pula dipergunakan sebagai tempat bermeditasi. Sedangkan di bagian bawah Danau Segara Anak terdapat sumber air panas (Aik Kalak Pengkereman Jembangan) yang biasa digunakan untuk menguji dan memandikan benda-benda bertuah (Pedang, Keris, Badik, Tombak, Golok, dll) dimana jika benda-benda tersebut menjadi lengket apabila direndam itu menandakan benda-benda tersebut jelek/tidak memiliki kekuatan supranatural, sebaliknya apabila benda-benda tersebut tetap utuh berarti benda tersebut memiliki kekuatan supranatural/dipercaya memiliki keampuhan.

Pendakian

Rinjani saat meletus pada tahun 1994
Rinjani memiliki panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam.
Suhu udara rata-rata sekitar 20 °C; terendah 12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus.
Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau terletak di ketinggian 2.000m dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua entry point terdekat di ketinggian 600m dpl dan 1.150m dpl).
Kebanyakan pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di Senaru, karena bisa menghemat 700 m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat dianjurkan.
Dari Rute Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2.641m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan untuk berendam di kolam air panas dan mancing.
Untuk mencapai puncak (dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700m dan menaiki punggungan setinggi 1.000 m yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada pukul 3 dinihari untuk mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander - ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan "passion".
Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan, tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. Tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yang diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay-homestay yang menjamur di desa Senaru.

Jumat, 06 Juli 2012

Keripik Balado Makyus..


Siapa sih yang tidak suka camilan yang satu ini. Keripik Singkong merupakan camilan yang sudah pasti banyak dinikmati di dalam maupun luar negri. Keripik singkong bisa diolah menjadi berbagai rasa yang menggugah selera, salah satunya adalah Keripik Singkong Balado. Rasa pedasnya kadang membuat kita jadi ketagihan.






Resep Bahar Keripik Balado :
  • 500 gram singkong, diiris tipis
  • 1 sendok teh air kapur sirih
  • 1 sendok teh garam
  • 750 ml air
Resep Bahan Balado Keripik Singkong Balado :
  • 5 butir bawang merah, ditumbuk kasar
  • 5 buah cabai merah besar, ditumbuk kasar
  • 5 buah cabai merah keriting, ditumbuk kasar
  • 2 lembar daun salam
  • 1 sendok teh garam
  • 50 gram gula pasir
  • 1 sendok makan air asam jawa (dari 1/2 sendok teh asam jawa dan 2 sendok makan air, dilarutkan)
  • 3 sendok makan minyak untuk menumis
  • minyak untuk menggoreng
Cara Membuat Keripik Singkong Balado :
  1. Rendam singkong dalam larutan air kapur sirih, garam, dan air. Diamkan 15 menit. Cuci bersih. Tiriskan singkong.
  2. Goreng dalam minyak panas sedang sampai matang dan kering.
  3. Tumis bawang merah, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan daun salam sampai harum.
  4. Masukkan garam, gula pasir, dan air asam jawa. Aduk sampai kental.
  5. Tambahkan singkong goreng.
  6. Aduk sampai terbalut rata.

Kolak Pisang Mantab Buat Buka Puasa

Bulan puasa telah tiba, berbagai upaya dalam mencegah hawa nafsu harus dilakukan. Puasa bulan Ramadhan 1432H ini setidaknya menjadi gemblengan kita akan iman dan taqwa sebagai umat muslim.
Bulan puasa Ramadhan 1432H atau bulan puasa Ramadhan sebelumnya mungkin akan selalu berkesan dan mungkin akan menjadi bulan yang dinantikan kembali jika puasa telah usai. Hal yang paling indah adalah saat menjelang berbuka puasa, berbagai macam menu disuguhkan mulai dari hidangan pembuka dan hidangan penutup.


Hidangan pembuka berbuka puasa disunahkan adalah makanan atau minuman yang berasa manis. Makanya setiap bulan puasa, para ibu-ibu pasti akan berburu resep minuman atau makanan yang berasa manis, salah satunya adalah kolak. Entah itu kolak Pisang atau Kolak Ubi atau kolak lainnya.






Resep cara membuat kolak memang sebenarnya sangat mudah. Contoh yang paling sederhana adalah Kolak Pisang. Banyak yang tidak tahu cara membuat kolak pisang yang benar dan kolak tersebut akan berasa lain dari kolak yang lain.

Berikut ini adalah Resep cara membuat kolak pisang sederhana :
Bahan membuat kolak pisang sederhana :
10 bh pisang kepok kuning, iris melintang serasi
500 gr buah atap (kolang-kaling)
250 gr gula merah
3 sdm gula pasir
250 ml air
500 ml santan kental
3 lbr daun pandan
1 – 2 sdt garam
Cara membuat kolak pisang sederhana :
Rendam buah atap dengan air mendidih. Tiriskan.
Rebus gula merah, gula pasir, dan garam dengan 250 ml air hingga larut. Saring.
Tambahkan santan dan daun pandan. Rebus dengan api kecil. Aduk-aduk.
Sebelum mendidih, masukkan irisan pisang dan buah atap. Aduk-aduk hingga mendidih dan pisang matang. Sajikan.
Tips dan trik dalam membuat kolak pisang :
Usahakan santan tidak ‘pecah’ dengan cara mengaduk kolak secara konstan.
Jangan membiarkan kolak terlalu lama mendidih. Termasuk, jangan memanaskan kolak berkali-kali, daripada kuahnya ‘berminyak’. Tidak asik lagi.
Setiap membuat hidangan dengan santan, meskipun hidangan itu manis, gunakan garam secukupnya. Garam memberikan efek mantap pada santan.
Info diatas mungkin bisa membantu para ibu-ibu dalam menyajikan menu berbuka puasa. Kolak pisang sederhana diatas mungkin bisa dikembangkan hingga bisa menjadi kolak pisang istimewa dengan menambahkan bahan-bahan membuat kolak pisang lainnya. Silakan mencoba cari alternatif lain agar kolak pisang bisa menjadi istimewa yang mempunyai ciri khas sendiri.

Kamis, 21 Juni 2012

Nikmat dan INdahnya Puasa


Berpuasa bisa dibilang keunikan yang tiada tara dalam berkehidupan. Satu ritual yang mendekatkan diri kita sebagai makhluk kepada Sang Pencipta. Atau satu langkah bagi kita dalam berproses di kehidupan yang nyata. Sama seperti doa, puasa adalah upaya kita memohon ampunan dan dibersihkan dari lumuran dosa yang telah diperbuat. Sehingga, apabila puasa kita diterima, Tuhan tidak segan-segan memberikan ampunan dan hidayahnya kepada kita yang telah menjalankan puasa sesuai dengan waktunya.
Puasa Ramadhan adalah perintah yang wajib dijalankan oleh umat Islam dan digariskan dalam perintah Allah melalui Al Qur’an. Puasa senin kamis adalah sela diantara kewajiban, boleh dijalankan atau tidak. Puasa-puasa yang lainnya juga demikian. Puasa 40 hari secara tradisi oleh sebagai masyarakat kita dijalankan untuk mengolah diri menjadi makhluk yang lebih baik dari yang lainnya. Juga puasa mutih –puasa yang hanya makan nasi putih dan minum air putih.
Apapun caranya, berpuasa lebih berpotensi untuk menjadi katalisator dalam mengeremnafsu diri. Kita disarankan untuk tidak mengembangkan nafsu makan yang besar, karena lebih berat bahayanya bagi kesehatan tubuh. Begitu juga dengan nafsu mata, telinga, hati dan yang lainnya. Penurunan tensi keinginan dari yang sehari-hari kita jalankan menjadikan kita lebih baik dapat melihat kondisi semuanya dari awal. Bacaannya dalam kondisi ini adalah segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Keinginan yang terlalu over, akan berdampak buruk bagi sirkulasi aura diri kita sendiri. Keinginan-keinginan yang tidak jelas akan membuat diri kita terpuruk, karena beban yang dipanggulnya ternyata lebih besar harapan daripada kenyataan.
Dampak dari pengereman diri ini akan membuat diri kita menjadi lebih terkontrol. Setiap langkah akan lebih bermanfaat, karena kalkulasi dari langkah-langkah tersebut akan membawa diri kita ke arah yang lebih benar. Benar dalam pengertian, setiap keputusan yang diambil berdasar kalkulasi yang sudah matang dan terencana. Tidak ada keragu-raguan maupun kecerobohan. Tidak ada yang diluarperkiraan ataupun yang kurang dari perkiraan. Semuanya sesuai dengan estimasi yang sempurna.
Berpuasa memang dapat menjadi penenang. Namun menempuh proses berpuasa itu kerap menjadi batu sandungan tersendiri bagi manusia yang menjalankan. Kenapa? Karena berpuasa dianggap berada diluar pakem cara kita berhidup. Wong kita ingin menjalankan kehidupan yang sesungguhnya kok mesti direm? Kapan kita menikmati hidup?
Penilaian-penilaian seperti itu seringkali muncul dari mereka yang merasa keberatan dengan cara berpuasa ini. Berpuasa lebih dinilai sebagai sesuatu yang memberatkan diri. Jangankan memandang puasa yang wajib dilakukan sebulan penuh, puasa selama sehari atau dua hari dalam sepekan pun masih dianggap berat. Kenapa? Karena kehidupan telah menaikan derajat setiap makhluk ke singgasananya masing-masing. Terlalu tinggi dan enak untuk dinikmati. Setiap saat kita bisa makan dan minum sepuasnya. Setiap saat, mata dan telinga dapat dipakai sepuasnya. Setiap saat, nafsu diri dapat diatur semaunya. Setiap saat semuanya bisa kita atur dan nikmati. Kalau sudah indah begini, siapa yang mau menghentikannya.
Bila puasa tidak dipandang sebagai acuan untuk beragama, belum tentu semua umat akan mematuhinya. Namun, indahnya, puasa dijadikan sya’riat untuk menjalankan ibadah. Bila demikian tentu ada maksudnya bukan? Nah, itulah yang mesti kita cari dalam menjalan puasa kali ini. Puasa sebulan tidak lebih berat dibandingkan kaum pinggiran yang tinggaldi bawah jembatan dan harus makan sekali dalam sehari atau bahkan tidak sama sekali. Berpuasa yang wajib tidak lebih berat dibandingkan mereka yang harus kehilangan rumah dan harta bendanya akibat musibah gempa atau tsunami. Berpuasa akan menjadi lebih ringan bila melakukannya dengan ikhlas, sama seperti kita ikhlas bersedekah, tersenyum, tertawa, atau menyapa orang lain. Indahnya berpuasa.

Selasa, 19 Juni 2012

Doa Dalam Kehidupan Sehari- Hari

Doa Akan Tidur

    

Doa Bangun Tidur

  

Doa Ketika Berpakaian

  

Doa Ketika Melepaskan Pakaian

 

Doa Keluar Rumah

 

Doa Masuk Rumah

 

Doa Masuk Kamar Kecil/ Wc

 

Doa Keluar Kamar Kecil/ Wc

 

Doa Mendapat Berita Gembira

 

Doa Menghilangkan Rasa Marah

 

Doa ketika Bercermin

 

Doa Ketika Melihat Sesuatu Yang di Sukai

 

Doa Sulit Tidur (insomnia)

 

Doa Ketika Ketakutan atau Terkejut

 

Doa Menghadapi Musibah

 

Doa Sulit dalam Urusan

 

Doa Mendengar Orang Meninggal

 

Doa Makan

Peristiwa Isra Mi'raj


Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami pertihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S.Al-Israa’:1)
Isra’ Mi’raj adalah peristiwa luar biasa yang dialami Rasulullah pada malam 27 Rajab tahun ke 12 kenabian, begitu luar biasanya sehingga Allah mengfirmankan ayat yang menjadi petunjuk mengenai hal tersebut dengan kata SUBHANA, sebuah ungkapan ketika melihat kejadian yang menakjubkan. Menurut imam Al Harits : Tasbih itu berfungsi sebagai bantahan yang menolak kepada orang-or-ang kafir, karena setelah nabi Muhammad SAW menceritakan kepada mereka tentang Isra’ mereka mendustakannya. Jadi artinya adalah bahwa Maha Suci Allah dari menjadikan seorang Rasul yang bohong.
Isra’ dan Mi’raj merupakan dua kejadian yang berkesinambungan dan kesatuan yang tidak terpisahkan. Isra’ berarti perjalanan dimalam hari sedang mi’raj adalah tangga alat naik. Peristiwa Isra’ Mi’raj bermula ketika Malaikat Jibril AS mendapat perintah dari Allah untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah SWT. Jibril membangunkan Rasul dan membimbing-nya keluar Masjidil Haram ternyata diluar masjid telah menunggu kendaraan bernama Buraq sebuah kendaraan yang kecepatannya lebih cepat dari kecepatan rambat cahaya dan setiap langkahnya sejauh mata memandang.
Perjalanan dimulai Rasulullah mengendarai buraq bersama Jibril. Jibril berkata, “turunlah dan kerjakan shalat”.
Rasulullahpun turun. Jibril berkata, “dimanakah engkau sekarang ?”
“tidak tahu”, kata Rasul.
“Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah “, kata Jibril.
Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa menerima wahyu, lalu ke Baitullhmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu.
Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah rasul memasuki masjid ternyata telah menunggu Para nabi dan rasul. Rasul bertanya : “Siapakah mereka ?”
“Saudaramu para Nabi dan Rasul”.
Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah batu besar, tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.
Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihatJibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm : 13 – 18).
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril Rasulullah membaca yang artinya : “Segala penghormatan adalah milikAllah, segala Rahmat dan kebaikan“.
Allah berfirman yang artinya: “Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya“.
Rasul membaca lagi yang artinya: “Keselamatan semoga bagi kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh. Rasulullah dan ummatnya menerima perintah ibadah shalat“.
Berfirman Allah SWT : “Hai Muhammad Aku mengambilmu sebagai kekasih sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayanagan dan Akupun memberi firman kepadamu seperti firman kepada Musa Akupun menjadikan ummatmu sebagai umat yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.
“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”.
Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha.
Jibril berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur”.
Lalu Rasul memuji Allah atas semua itu.
Kemudian Jibril berkata : “Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping zuhudmu yang telah ada, dan sampai lah disurga dengan Allah SWT. Tidak ada sebuah tempat pun aku biarkan terlewatkan”. Rasul melihat gedung-gedung dari intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat pohon-pohon dari emas. Rasul melihat disurga apa yang mata belum pernah melihat, telingan belum pernah mendengar dan tidak terlintas dihati manusia semuanya masih kosong dan disediakan hanya pemiliknya dari kekasih Allah ini yang dapat melihatnya. Semua itu membuat Rasul kagum untuk seperti inilah
mestinya manusia beramal. Kemudian Rasul diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggu-belenggu dan rantai-rantainya selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke masjidil haram menjelang subuh.
Mandapat Mandat Shalat 5 waktu
Agaknya yang lebih wajar untuk dipertanyakan, bukannya bagaimana Isra’ Mi’raj, tetapi mengapa Isra’ Mi’raj terjadi ? Jawaban pertanyaan ini sebagaimana kita lihat pada ayat 78 surat al-lsra’, Mi’raj itu untuk menerima mandat melaksanakan shalat Lima waktu. Jadi, shalat inilah yang menjadi inti peristiwa Isra’Mi’raj tersebut.

Kamis, 14 Juni 2012

11 Amalan- amalan pada Bulan Ramadhan


1.  Keutamaan Sahur Dan Mentakhirkannya Selama Tidak Khuatir Akan Terbitnya Fajar

    Dari Anas radhiAllahu ‘anhu, bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda:  “Bersahurlah kamu sekalian kerana sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat barakah.” (HR Bukhari & Muslim)

    Dari Zaid bin Tsabit radhiAllahu ‘anhu berkata:  “Kami sahur bersama-sama dengan Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam, kemudian kami melaksanakan solat.” Ada seseorang bertanya:  “Berapa lama antara sahur dengan solat itu?” Ia menjawab:  “Kira-kira 50 ayat.” (HR Bukhari & Muslim)

    Dari ‘Amr bin ‘Ash radhiAllahu ‘anhu, bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda:  “Kelebihan puasa kami dan puasa ahli Kitab adalah adanya makan sahur.” (HR Muslim)

2.  Segera Berbuka Puasa Apabila Sudah Masuk Waktu Berbuka

    Dari Sahl bin Sa’d radhiAllahu ‘anhu bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda:  “Manusia itu selalu dalam kebaikan selama mereka segera berbuka puasa.” (HR Bukhari & Muslim)

    Dari Anas radhiAllahu ‘anhu berkata:  “Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam sentiasa berbuka dengan beberapa biji ruthob (kurma yang baru masak) sebelum solat.  Jika tidak ada ruthob (kurma yang baru masak), maka beliau sallAllahu ‘alaihi wasallam berbuka dengan tamar (kurma yang sudah kering).  Jika tidak tamar (kurma yang sudah kering), maka beliau sallAllahu ‘alaihi wasallam meneguk air beberapa teguk.” (HR Abu Daud dan At-Turmudzi)

3.  Berdo’a sepanjang berpuasa dan ketika berbuka.

    Diriwayatkan oleh Turmudzi dengan sanad yang hasan, bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda:  “Ada 3 golongan yang tidak ditolak do’a mereka, iaitu orang yang berpuasa sehingga dia berbuka, pemimpin negara yang adil dan orang yang teraniaya.”

4.  Menjauhi perkara-perkara yang bertentangan dengan ibadah puasa.

    Dari Abu Hurairah radhiAllahu ‘anhu bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alahi wasallam bersabda:  “Puasa itu adalah perisai, oleh kerana itu, apabila salah seorang di antara kamu sekalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan janganlah bertengkar/berteriak.  Apabila ada seseorang yang mencaci-maki atau mengajak berkelahi, maka hendaklah ia berkata:  “Sesungguhnya aku sedang berpuasa””. (HR Bukhari & Muslim)

    Abu Hurairah radhiAllahu ‘anhu berkata bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak memerlukan ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari)

5.  Bersiwak atau menggosok gigi.

    Amir bin Rabi’ah berkata,  “Saya melihat Nabi sallAllahu ‘alaihi wasallam bersiwak dan beliau pada saat itu sedang berpuasa.  Kerana seringnya, maka saya tidak dapat membilang dan menghitungnya.” (HR Bukhari)

    Abu Hurairah radhiAllahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Andaikan tidak memberatkan umatku, niscaya mereka kuperintahkan bersiwak pada setiap kali berwudhu.” (HR Bukhari)

6.  Bermurah hati dan banyak menderma.

    Dari Ibnu Abbas radhiAllahu ‘anhu katanya:  “Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam adalah seorang yang paling dermawan, dan sifat dermawannya itu lebih menonjol pada bulan Ramadhan yakni ketika ditemui Jibril.  Biasanya Jibril menemuinya pada setiap malam bulan Ramadhan, dibawanya mempelajari al-Quran.  Maka Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam lebih murah hati melakukan kebaikan dari angin yang bertiup.” (HR Bukhari)

7.  Menggandakan amalan membaca dan mempelajari al-Quran.

(Hadith Ibnu Abbas di atas menyatakan bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bertadarus (mempelajari al-Quran) dengan Jibril pada setiap malam Ramadhan.)

Membaca al-Quran adalah amalan biasa ummat Islam, tetapi sempena bulan Ramadhan, hendaklah kita tumpukan betul-betul dan menggandakannya.  Para ulama apabila tibanya bulan Ramadhan akan memberhentikan kuliah yang diajar mereka dan menumpukan kepada mempelajari al-Quran.  Membaca untuk memahami al-Quran yakni mentadabbur al-Quran adalah lebih utama dari membaca laju untuk mengkhatamkannya beberapa kali pada bulan Ramadhan.

8.  Memberi makan untuk berbuka puasa.

    Dari Zaid bin Khalid Al-Juhanny radhiaAllahu ‘anhu, bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda:  “Barangsiapa yang memberi makan untuk berbuka orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu dengan tidak mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu.” (HR At Turmudzy)

9.  Mendirikan malam dengan solat sunnat (solat Tarawih)

    Dari Abu Hurairah radhiAllahu ‘anhu, bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:  “Barangsiapa yang mengerjakan solat sunnat pada malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari ALLAH, maka akan diampunilah dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari & Muslim)

10.  Giat beribadah pada 10 hari terakhir Ramadhan

    Aisyah radhiAllahu ‘anha berkata:  “Bahawa Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam apabila masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan. diramaikannya waktu malam, dibangunkannya ahli keluarganya dan diikat erat kain sarungnya.” (HR Bukhari & Muslim)

11.  Beriktikaf pada 10 terakhir Ramadhan.

    Dari Ibnu Umar radhiAllahu ‘anhu berkata:  “Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam selalu beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari & Muslim)

    Dari Aisyah radhiAllahu ‘anha berkata:  “Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam selalu beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sehingga Beliau sallAllahu ‘alaihi wasallam dipanggil ALLAH Ta’ala, kemudian setelah beliau sallAllahu ‘alaihi wasallam wafat, isteri-isterinya meneruskan kebiasaan Beliau itu.” (HR Bukhari & Muslim)