Kamis, 05 April 2012

Wisata Kuliner Khas Lombok Makyuss,,,,,


Ares, Makanan Khas Lombok Tengah


 pisang sering kali teronggok begitu saja menjadi barang tidak berguna. Namun bagi masyakarat Lombok , batang pisang bisa menjadi makanan lezat bernama ares.Ares merupakan makanan khas Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang memiliki rasa cukup unik. Meskipun diolah bersama santan, saat dimakan ares akan terasa manis di lidah.“Ares memang makanan khas Lombok Tengah. Jadi, awalnya saat daerah Lombok , khususnya Lombok Tengah merasakan krisis moneter, masyarakat bingung mau makan apa. Akhirnya dicobalah mengolah batang pisang. Bagian bonggolnya untuk makanan sapi sedangkan batangnya dibuat makanan,” ucap Titi Sumali (35), salah seorang penjual ares saat ditemui okezone di Kawasan Kuta Beach , Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini.Cara pembuatannya, batang pohon pisang terlebih dahulu dikupas hingga menyisakan sedikit bagian dalamnya. Pastikan batang pisang yang dipakai adalah batang pisang yang belum memiliki bunga. Inilah yang akan diolah menjadi ares. Iris-iris tipis, beri garam, diremas-remas, dicuci bersih, lalu siap diolah.Bumbu yang digunakan mirip menu kare, yakni ketumbar, jintan, lengkuas, bawang putih, bawang merah, jahe, kemiri, dan kunyit. Haluskan semua bumbu lalu tumis, dan bila sudah harum, tambahkan santan kental. Masukkan garam dan gula sesuai selera rasa, lalu masak hingga matang atau sekira 15 menit.“Bisa juga bisa ditambahkan daging, tapi sebaiknya jangan beri penyedap karena rasanya akan menjadi aneh,” ujarnya.Perhatikan batang pisang yang akan digunakan sebab ares haruslah memiliki rasa manis alami sebagai ciri khasnya.“Lebih enak pisang batu atau pisang gepok yang rasanya manis, pisang yang lain agak sepat. Pilih batang pisang segar dan pilih belum berbunga,” tutupnya.


TIMBUNG MAKANAN FAVORITKU - KOPANG LOMBOK TENGAH


Pelemeng tereng atau lebih akrab disebut timbung merupakan salah satu makanan khas masyarakat Lombok, akan tetapi timbung tidak se-tenar pelecing atau ayam bakar taliwang. Nama timbung diambil dari nama desa yang berada didekat Bandara selaparang Mataram yang menjadi penghasil makanan ini, sehingga spontan saja masyarakat Lombok yang tidak mau pusing dengan nama memberikan nama kepada makanan ini persis seperti nama desa tersebut yaitu; jaje  TIMBUNG.
Timbung dikemas sangat sederhana menggunakan bambu yang terlihat sedikit gosong dengan dilapisi daun pisang didalamnya, kemasan sedarhana inipun menjadikan timbung terlihat sangat khas dan tradisional. Hmmm… beginiliah nasib Timbung yang kurang tenar ini, begitu terlihat sederhana dan tradisional menjadikan timbung disebut sebagai makanan kolot sehingga banyak yang gengsi untuk membelinya. dijual di pinggir jalan bukan di swalayan atau di mall, apalagi ditambah yang jualan tidak pakai pakaian rapi, hanya pakai sarung dan topi ala penjual sapi dan petani.

Masyarakat Lombok, mari kita buka mata dan coba bandingkan dengan makanan yang dijual di mall seperti KFC misalnya. kalau di negara-negara berkembang seperti amerika serikat dan inggirs fast food ala KFC ini biasanya disebut sebagai junk food atau makanan sampah, karena tinggi kolesterol dan juga banyak sampahnya.sedangkan timbung dibuat dengan sangat alami dipanaskan tidak menggunakan gas, hanya menggunakan jangkeh (tungku api kayu tradisional ala sasak), terbuat dari ketan dengan campuran santan kelapa dan di lapisi dengan daun pisang membuat aroma timbung menjadi sangat khas dan alami, terbukti rendah kolesterol dan kaya karbohidrat.

 Alhamdulillah saya salah satu orang yang bisa buka mata dan dapat melihat istimewanya makanan tradisional ini, sungguh bangga saya memakannya ditemani oleh penjual timbung yang ramah dan selalu tersenyum ikhlas tak kalah manis dari senyum pelayanan professional di restauran-restaurant sehingga menambah nikmatnya timbung, tak terasa sudah beberapa potong saya habiskan. setiap kali memulai traveling saya dari timur dan melewati kopang tidak pernah lupa membeli beberapa potong timbung untuk saya nikmati dijalan, tak jarang para pedagang itu menawarkan beberapa potongan tambahan secara gratis jika saya membeli lebih dari 5 potong. Sikap yang harus benar-benar ditiru dari mereka, mereka ikhlas memberi tambahan walaupun harga satu potong timbung hanya seribu rupiah.
ayo cintai dan kenali lebih dekat makanan tradisional kita. bagaimanapun ini merupakan warisan dari nenek moyang kita yang musti kita jaga, cintai dan lestarikan. jaya terus kuliner sasak. makyus...
Nasi Puyung Khas Lombok, Pedas Mantap!






Ayam Bakar Taliwang


Berbicara makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), lidah kita mungkin akan langsung mengenang lezatnya ayam bakar Taliwang. Ayam yang termahsyur dan menjadi salah satu ikon kuliner khas Lombok itu bahkan sudah banyak ditemui di kota-kota lain seperti Jakarta dan Bandung.
Namun, selain ayam Taliwang, Lombok juga memiliki satu menu masakan yang tak kalah menggodanya yakni Nasi Puyung. Dan bisa jadi Nasi Puyung ini hanya bisa Anda jumpai di Pulau Lombok. Jadi, jika Anda berkesempatan berada di Lombok, jangan lewatkan santapan segar dan bikin keblinger ini.
Nama Nasi Puyung diambil dari nama daerah asalnya yakni Kampung Puyung, Lombok Tengah, NTB. Pelopor pembuat Nasi Puyung ini merupakan seorang penjual nasi yaitu Papuk Isum yang berasal dari kampung Puyung. Dia sudah berjualan Nasi Puyung sejak tahun 1980-an dan kini usahanya kian membesar dan sudah ditangani oleh anak dan cucunya. Karena kelezatannya, Nasi Puyung kian menjamur hingga ke pusat kota seperti di Mataram, Lombok Barat.
Di Mataram, nama kedai yang asli berasal dari Kampung Puyung adalah Nasi Balap Puyung Inaq Esun. Kedai sederhana ini terletak di depan Hotel Grand Legi, Jalan Sriwijaya, Mataram dan buka setiap hari mulai pukul 09.00-21.00.
Anwar, seorang penjaga kedai itu, mengatakan bahwa untuk menjaga keaslian rasa, Nasi Puyung langsung diambil setiap pagi dari Kampung Puyung, Lombok Tengah.
"Nasi Puyung yang ini asli dikelola sama generasi ketiganya dari Kampung Puyung. Setiap pagi, kita ambil lauk pauknya di sana. Tapi kalau nasi, kami buat sendiri di sini," ujar Anwar.
Penampilan Nasi Puyung tidak terlalu istimewa dengan nasi putih yang diletakkan di atas daun pisang. Tetapi, kenikmatan Nasi Puyung ini justru terletak pada lauk pauknya yang terdiri dari sambal, kedelai goreng, suwiran, dan daging ayam cincang serta kelapa parut. Sebagaimana masakan Lombok lainnya yang terkenal pedas, Nasi Puyung ini mungkin ada di peringkat tertinggi soal kepedasannya.
Uniknya, saat pertama menyantap daging ayam cincang yang sudah dilumuri sambal, rasanya renyah tidak terlalu pedas. Mulut pun seakan tak bisa berhenti mengunyah. Satu demi satu ayam cincang itu masuk ke dalam perut. "Wah enak! Pedasnya pas, nggak sepedas yang dibilang orang," ucap salah seorang rekan.
Namun, perkataan itu kembali ia ralat setelah beberapa menit kemudian perutnya mulai terasa panas. "Puedeeesss tenaaan iki! Segerr...," ujarnya dengan logat Jawa.
Dua gelas teh tawar hangat pun sukses menemani santapan Nasi Puyung yang harganya hanya Rp 8.000 ini. Anwar mengungkapkan bahwa rasa pedas itulah yang hingga kini dipertahankan sejak tahun 1980-an. Kuncinya ada pada cabai kering khas Lombok. Rasa pedas kelas wahid!
Rabu, 11 Januari 2012 18:44 administrator 0 Comments
AYAM TALIWANGBahan:1 ekor ayam buras100 ml minyak sayur1 buah jeruk limau, ambil airnyaBumbu, haluskan:14 buah cabai merah kering12 butir bawang merah8 siung bawang putih100 g tomat merah2 sdt terasi goreng5 cm kencur25 g gula Jawa2 sdt garamCara membuat:1. Belah ayam dari bagian tengah dadanya hingga ke arah leher. Balikkan ayam dan tekan hingga terbuka.2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga wangi dan matang. Angkat.3. Perciki air jeruk limau, aduk rata.4. Lumuri ayam dengan bumbu hingga rata.5. Taruh di atas loyang datar, panggang dalam oven panas 180 C selama 1 jam hingga matang. Balik-balik dan olesi bumbu sekali-sekali. Angkat.6. Panggang ayam di atas bara api arang hingga agak kering.7. Angkat.Sajikan hangat dengan sisa bumbunya apalagi didampingi dengan plecing kangkung berikut resepnyaPLECING KANGKUNGMasakan kangkung khas lombok ini pasti sangat digemari oleh anda, karena memang citarasa pedasnya sangat beda dengan masakan lainnya. Coba deh resep yang satu ini.Bahan :Seikat kangkung daratCabe keriting secukupnyaCabe rawit secukupnyaTerasi sesuai seleraBawang putih sesuai seleraJeruk limo 2-3 butirMinyak jelantah hangatGaram secukupnyaCara Membuat :Kangkung rebus
  1. 1. 
    Buang akar kangkung darat lalu cuci bersih
  1. 2. 
    Panaskan air sampai mendidih + sedikit garam. masukkan kangkung.
  1. 3. 
    Tunggu kira kira 2 menit sampai kangkung empuk, angkat.
  1. 4. 
    Segera rendamm dengan air es supaya warnanya tetap hijau segar (kira2 10 menit), setelah itu tiriskan lagi
  1. 5. 
    Belah 2 memanjang dari pangkal sampe ke pucuknya, usahakan tidak terus.
Sambel Plecing
  1. Bakar terasi, bawang putih yang sudah diiris agak tebal, cabe rawit, cabe keriting sampai matag dan harum. (Cabe dan bawang putih yang matan takkan melawan waktu diulek). Angkat.
  1. Ulek kasar cabe rawit, cabe keriting, bawang putih, terasi bakar dan sedikit garam.
  1. Icip icip. kalo kurang pedas tambahkan cabe, kurang terasi tambah terasi, kurang kerasa bawang putih tambahkan bawang putih lagi.
  1. Siram dengan minyak jelantah agak banyak, aduk rata.
  1. Iris empat sisi samping dari limo (persis seperti mengiris jeruk nipis), buang bijinya.
  1. masukkan potongan limo ke dalam sambel, aduk lagi.
  1. Masukan kangkung ke sambal dan aduk
  1. Slesai, sajikan dengan tahu goreng yang enak dan nasi panas.

Tidak ada komentar: